Thursday, October 18, 2012

Cerita Yang Tercecer Dari Pengalaman Mengikuti Misi Perdamaian PBB di Darfur Sudan (2)




Kejahatan di dalam Kamp
Para pengungsi tidak semuanya penduduk sipil biasa. Banyak diantara mereka adalah para pejuang kemerdekaan yang pemerintah sebut sebagai Rebel Movement atau gerakan pemberontak dalam bahasa kita. Itu terbukti dengan adanya beberapa kasus yang menggunakan senjata api baik penodongan sampai kasus pembunuhan yang terjadi di dalam kamp sendiri. Kasus pembakaran dan pencurian baik barang maupun binatang adalah hal yang biasa terjadi.

Fire wood
Fire Wood atau Kayu Bakar adalah sebuah nama kegiatan dari ibu ibu dan para remaja putri di kamp pengungsian Kalma untuk mencari kayu bakar di hutan. Kegiatan ini dilakukan setiap hari senen dan kamis. Disamping kayu bakar dilakukan juga pengumpulan rumput kering untuk bahan makanan ternak.


Menariknya adalah kegiatan ini dilaksanakan dengan pengawalan penuh baik dari FPU Bangladesh maupun militer Nigeria dengan bersenjata lengkap dan kendaraan APC. Ini dilakukan karena pada saat kegiatan fire wood sering sekali terjadi penculikan dan pemerkosaan  terhadap para wanita tersebut oleh kelompok bersenjata, Arab Nomad.

Antrean Air
Air adalah kebutuhan pokok manusia dimana saja. Sehingga ketersediaan akan air layak pakai sangat mutlak dan kadang itu merupakan suatu masalah, apalagi di daerah padang pasir seperti Darfur dan ditambah lagi di daerah pengungsian. Setiap hari para ibu-ibu dan anak anak mengantre untuk mencari air. Mereka membawa giregan dan memompa dari sumur buatan  organisasi-organisasi kemanusiaan yang airnya memang sangat sedikit.


Mereka harus berjam jam menunggu giliran memompa air untuk mendapatkan setetes air sekedar untuk keperluan memasak dan minum. Sedangkan untuk mandi dan mencuci kayaknya hanya mengandalkan musim hujan datang tidak tentu.


Memasak
Lihatlah anak anak yang memasak. Mereka menumbuk sorgum atau millet, sejenis jagung makanan pokok mereka. Membelah kayu bakar yang dikumpulkan ibu ibu mereka dari hutan, memasak makanan. Sendiri. Makanan itu dihidangkan ke semua anggota keluarga. Laki laki makan dengan laki laki perempuan makan dengan perempuan tidak boleh campur.


Harvest Patrol
Setelah musim hujan berakhir, dan para petani mulai memanen hasil kebun mereka termasuk para pengunsi yang menanam beberapa jenis tanaman perkebunan di tanah kosong sebelah  kamp mereka. Kacang tanah, millet dan sorgum itu yang biasa mereka taman sekedar untuk makan mereka sekeluarga disamping dapat bantuan bahan makanan dari WFP, World Food Program.


Masalah yang timbul adalah para Arab Nomad yang tinggal dihutan turun ke perkebunan mereka dan membawa ratusan bahkan ribuan ternak seperti unta, sapi, kambing dan domba. Setiap hari mereka merusak tanaman yang siap panen. Para pengungsi tidak berani menghalau karena semua arab nomad itu memiliki senjata api. AK 47. Dan mereka tidak segan segan untuk membunuh jika ada para pengungsi yang melarang mereka.

Untuk itulah jadi kerjaan tambahan bagi para polisi dan militer di UNAMID untuk mengawal para pengungsi melakukan panen. Harvest patrol atau patroli dengan tujuan mengamanan orang yang sedang melakukan panen.

Anak anak di pengungsian


Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, yang mereka tahu adalah beberapa tahun yang lalu mereka harus pindah dari perkampungan mereka untuk mengikuti orang tua. Lihatlah betapa gembiranya mereka sebenarnya. Wajah polos tak berdosa. Mereka bermain, bercanda seperti anak-anak biasa. Hanya mainan mereka tidak seperti anak-anak kita di Indonesia. Mereka main lumpur, naik kereta keledai dan lalat selalu mengikuti kemana mereka pergi.  Hitam, kotor dan bau itulah keadaan mereka saat ini. Satu hal lagi, setiap ada mobil yang datang, mereka selalu berlari dan mengejar mobil tersebut dan mengacungkan jempol serta bilang ‘Oke Oke Oke’. Aku yakin mereka tidak tahu artinya Oke dan jempol keatas.

Restauran
Pada momen momen tertentu karena kecapean dan tidak ada waktu untuk masak, kami sempatkan makan direstoran paling laris di kota nyala dimana makanannya sangat terkenal enaknya. Restoran lesehan ala Darur.


No comments:

Post a Comment