Wednesday, October 17, 2012

Pembangunan Kapasitas Posisi Politik Kontingen Garuda Bhayangkara Polri di Daerah Misi


Pada sebuah misi perdamaian PBB, dimana Polri terlibat memberikan kontribusinya melalui pengiriman sebuah kontingen, maka Polri harus mampu membangun Posisi Poltik (Political Position) dalam sistem hubungan internasional yang terjalin dengan berbagai kontingen dari Negara-negara lain. Perkuatan posisi politik ini diperlukan sebagai upaya untuk memberikan posisi tawar (bargaining position) Kontingen Garuda Bhayangkara Polri dengan berbagai kontingen lain, sehingga sebagai sebuah kontingen bisa diperhitungkan eksistensinya yang pada akhirnya berdampak kepada eksistensi Negara Indonesia dimata internasional. Upaya membangun kapasitas Posisi Poltik Kontingen dapat dilakukan dengan cara, antara lain:

Mengoptimalkan peran Komandan Kontingen yang disegani oleh para Komandan Kontingen Negara lain.
Peran Komandan Kontingen sangat sentral dalam sebuah misi, semakin dia disegani, maka akan semakin kuat posisi tawar sebuah Kontingen Police Advisor dimata Kontingen Negara-negara lain. Kekuatan posisi tawar inilah yang nantinya bisa menjadi pengaruh terbesar dalam pengambilan keputusan organisasi misi dalam menerapkan berbagai model pelaksanaan tugas dilapangan. Optimalisasi peran Komandan Kontingen bisa diaktualisasikan melalui kemampuan Komandan Kontingen yang handal secara kualitas bahasa, kepemimpinan, negosiasi, etika dan kemampuan diterima oleh Komandan-komandan kontingen Negara lain.

Mengoptimalkan Kontribusi Negara dalam sebuah misi
Kontribusi Negara kepada permasalahan yang terjadi didaerah misi baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat berpengaruh kepada kapasitas politik sebuah kontingen. Sebagai contoh ketika penulis bertugas di misi UNTAES (United Nations Transition at Eastern Slavonia) di wilayah bekas Yugoslavia (Kroasia) pada kurun waktu 1996-1997, peran beberapa Negara Skandinavia sebagai sponsor utama dari misi tersebut telah mengangkat kapasitas kontingen dari Police Advisor Negara-negara tersebut untuk lebih disegani oleh Negara-negara lain.
Demikian pula halnya dengan pada misi UNAMID dimana Indonesia dengan kekuatan penuh telah mengirimkan pasukan FPU (Formed Police Unit) atas Satuan Setingkat Kompi Pasukan bersenjata dengan biaya sendiri serta posisi politik internasional Indonesia sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar, telah mendongkrak kapasitas politik kontingen Garuda Bhayangkara Police Advisor Polri dimata Kontingen-kontingen Negara lain.

Melaksanakan berbagai Kegiatan Sosial Kemasyarakatan yang bisa diterima oleh Warga Negara di daerah misi maupun para staf pendukung misi yang ada.
Dengan kekuatan personil yang optimal, maka dalam kurun waktu tertentu pada saat Contingent Meeting (Pertemuan Kontingen) yang biasanya dilaksanakan 3 (tiga) bulan sekali, Kontingen Garuda Bhayangkara bisa melaksanakan kegiatan tersebut di daerah-daerah tertentu dengan diselingi kegiatan sosial kemasyarakatan. Kegiatan Contingent Meeting yang dilaksanakan dengan diikuti kegiatan sosial kemasyarakatan dapat dilakukan dengan mengundang personil PBB dari Negara lain maupun warga masyarakat lokal. Apabila kegiatan ini diselenggarakan secara konsisten, maka bisa menjadi promosi Negara yang efektif serta dapat meningkatkan kapasitas politik Kontingen Garuda Bhayangkara Polri.

Menempatkan Personil-personil terbaik di jabatan-jabatan strategis sehingga bisa mempengaruhi pengambilan keputusan Organisasi misi
Penempatan personil dalam jabatan-jabatan strategis pada organisasi misi adalah sebuah upaya dalam rangka menjaga reputasi Kontingen yang juga reputasi Negara. Untuk itu berbagai langkah strategis maupun taktis harus diupayakan agar posisi-posisi strategis pada organisasi misi harus bisa “direbut” dengan menempatkan orang-orang yang berkualitas. Kata kunci dari upaya ini adalah adanya personil yang memiliki kompetensi untuk mengisi jabatan-jabatan strategis tersebut.

Disisi lain, misi perdamaian PBB adalah misi yang spesifik dengan model penempatan jabatan personilnya tidak didasarkan kepada Pangkat yang dibawa oleh Personil tersebut dari negaranya (Rankless mission/ pangkat diabaikan; kecuali Komandan Kontingen). Oleh karena itu penyiapan personil secara matang adalah sebuah keharusan agar personil-personil yang dikirimkan ke sebuah misi bukanlah personil yang sekedarnya saja.

No comments:

Post a Comment