Friday, October 12, 2012

Polri Menuju World Class Organization


Tergerak saya untuk berbagi tulisan tentang thread terdahulu masalah WCO.. Agak unik memang berbagai tanggapannya, namun berhubung saya sedang dalam pergerakan fisik yang bersifat lintas negara, jadi tidak bisa langsung menanggapi satu persatu.

Saya tidak akan berpanjang lebar tentang "konsep" WCO itu sendiri, namun kalau yang dimaksudkan Polri sebagai World Class Organization, seperti yang didengang dengungkan selama ini, dari kacamata bangsa luar; kita tidak perlu berkecil hati. Reputasi Polri di luar negeri cukup disegani, cukup diakui, bahkan dijadikan referensi oleh negara lain dalam beberapa issue..

Misalnya:
1. Reputasi Polri mereformasi diri dari organisasi yang tadinya ada dalam struktur organisasi Militer manjadi organisasi Penegak hukum dengan orientasi sipil; Reputasi ini sangat bisa dibanggakan, karena Polri termasuk salah satu organisasi yang mampu bermetamorfosa secara cepat dalam proses reformasi ini. Nah apabila ada beberapa kekurangan disana-sini, wajar saja karena semua karakter lama yang berurat akar perlu waktu untuk untuk dirubah kepada karakter baru. Singkatnya, dalam issue ini; Polri termasuk cukup membanggakan dan menjadi contoh pembelajaran dan model bagi kepolisian negara2 yang masih belum reformis untuk dirujuk sebagai model.

2. Reputasi Polri dalam pemberantasan terorisme; nah yang ini saya sangat yakin, bahwa Polri adalah barometer keberhasilan dunia memerangi terorisme. Tidak ada satu negarapun di dunia ini yang sehebat Indonesia, dengan tekhnologi yang tidak seberapa, namun bisa menghempaskan sel2 teroris di Indonesia dan kawasan lain. Berkali-kali saya tugas belajar, tugas presentasi, tugas PBB berkeliling dunia (meskipun tidak dalam kapasitas terorisme), namun rekan-rekan saya kepolisian seluruh dunia selalu menganggap bahwa Polisi dari Indonesia adalah Polisi yang jago penanganan terorisme; Mas2 Densus, dan Satgas, saya numpang ngetop jadinya.

3. Reputasi Polri dalam pengiriman Pasukan PBB. Saya bisa katakan bahwa anggota-anggota Polri dalam sejarah pengiriman PBB selalu menjadi andalan di daerah misi dan dampak dari itu, saya pribadi bisa merasakan bahwa PBB memandang kapabilitas Polri perlu di akomodir dalam beberapa event PBB lainnya.

dan reputasi2 lainnya...

Nah, bahwa kemudian masih ada kekurangan disana sini, maka menjadi tugas saya dan rekan-rekan serta seluruh siapapun yang menjadi anggota Polri untuk bertekad dan berupaya melaksanakan perbaikan secara konsisten agar Polri makin baik dikemudian hari...

Dalam konteks dengan pengantar diatas, maka ketika kita bicara Polri sebagai WCO, apakah kita akan terseret dengan model kepolisian yang seperti apa yang dianggap Wolrd Class?? apakah yang bertekhnologi maju? apakah yang bisa bahasa Inggris? apakah yang bisa berkeliling dunia? apakah yang mampu bersaing dengan polisi negara lain??? rasanya hal tersebut semua bisa dibantahkan.. dan menurut saya bukan seperti itu yang diharapkan.

Polisi Jepang itu sebagian besar tidak bisa berbahasa Inggris, apakah mereka tidak World Class? Ini untuk memberikan gambaran bahwa kita tidak perlu berkecil hati kalau kita tidak bisa bahasa Inggris (karena memang bukan bahasa nenek moyang kita khan?), dan juga bukan berarti bahasa lain itu tidak penting.. Begitu juga dengan tekhnologi,: jangan terkecoh dengan tekhnologi maju, kalau ternyata bahwa sebagian besar dari manusia Polri malah "galau" karena tidak bisa menggunakan... nah yang penting khan "tekhnologi terapan" adalah kata kuncinya.. Dan bagi kita2 yang sering keluar negeri apakah juga sudah world class Police? rasanya tidak juga menurut saya, karena sejatinya polisi itu berguna adalah ketika dia mengabdikan dirinya ditengah2 masyarakat yang dilayaninya.. tidak ada artinya pergi keliling dunia, kalau tidak bisa menerapkan ini semua kepada masyarakat menjadi output yang dapat diterima oleh mereka...

Dalam Konteks Polri sebagai World Class Organization, perlu saya utarakan bahwa: Polisi dalam belahan dunia manapun memang mempunya tugas yang universal, namun setiap organisasi kepolisian di seluruh dunia "sebenarnya sangat berbeda satu sama lain". Hal ini menjadi pemikiran kami di PBB sini. Karena saya termasuk dalam bagian Strategis dan Planning di Police Division PBB, maka salah satu topik analisa strategis kami adalah menyangkut hal tersebut.

Oleh karena itu, karena masing-masing organisasi itu berbeda, maka organisasi Kepolisian juga tidak bisa disamakan seperti orang jualan Hamburger di McDonal, yang rasanya bisa disetarakan di seluruh dunia. Jadi jangan harap Polri bisa membuat Hamburger, atau NPA (Polisi Jepang) bisa membuat Hamburger, SPF (singapore Police Force) bisa membuat Hamburger, karena memang hamburger tidak dikenal di negara-negara tersebut.

Ketika Polri mengatakan akan menjadi World Class Organization; maka yang terbaik sebenarnya seperti Orang Indonesia membuat lemper,. Dalam artian, bagaimana lemper indonesia bisa dimakan dan disukai oleh orang di seluruh dunia, tapi jangan harap orang Indonesia disuruh membuat Hamburger, karena cita rasanya yang memang tidak sama. Lemper adalah makanan Indonesia, namun ketika lemper ditambah2 dengan sosis (supaya world clas), atau ditambah dengan burger didalamnya (supaya world class) atau lemper dibungkus kertas aluminium foil... , maka cita rasa lemper itu menjadi berbeda dan orang Indonesia malah jadi tidak doyan...

Senior dan rekan2 rekan yang terhormat; percayalah, organisasi Polri akan menjadi World Class Organization ketika, dia mampu menjadi "Community's Police" (Polisinya masyarakat). Hal sederhana yang kita lupakan. Polisi Jepang begitu dikenal di seluruh dunia, bukan karena prestasinya di dunia, tapi karena prestasinya menjadi polisi yang dimiliki oleh masyarakat.

Dengan demikian, dalam konteks pengalaman saya berada di dunia internasional, memang disatu sisi ini membanggakan bagi Polri, namun ini tidak ada artinya apabila kita tidak mampu menjadi polisi yang dimiliki oleh masyarakat. In artitnya; Kalau kita mampunya buat lemper, mari kita jadikan lemper ini begitu terkenal di seluruh dunia (lemper yang memang lemper, bukan lemper variasi aneh2). Jangan berharap membuat makanan lain yang tidak mungkin kita sendiri tau cita rasanya.

Kesimpulannya; Bagi saya WCO bagi organisasi Polri adalah ketika masyarakat Indonesia bangga akan Polri dan mengatakan kepada seluruh dunia; "We have the best Police in the world"... Bukan kita yang men"declare" diri kita sendiri sebagai organisasi yang hebat.. Artinya; Penilaian itu bukan dari kita, tapi dari para stake holder kita..
Seperti kebanggaan orang Amerika dengan Mc.Donald nya...

Saya selalu bangga menjadi Polri (mulai dari kita yang selalu bangga dengan Polri sebelum masyarakat ikut bangga..)

Ini hanya sebuah renungan kecil bagi saya pribadi; bahwa apapun yang saya dapatkan dimanapun,, akan saya kembalikan bagi kejayaan Polri....


No comments:

Post a Comment