Friday, December 28, 2012

Tidak Berpura-Pura



Sungguh tidak terasa akhir tahun 2012 ini sudah semakin dekat. Sebagian dari kita sedang berlari kencang demi menggapai resolusi dan cita-cita masa depan. Tetapi sebagian yang lainnya belum menentukan arah atau bahkan tidak tahu sama sekali akan lari kemana. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang sudah menentukan arah, dan dalam kecepatan berlari, atau sedang menambah kecepatan untuk mengejar apa yang yang menjadi impian kita.

Apa yang anda pikirkan jika anda mendengar sebuah nasihat seperti ini?
“Berpura-puralah seolah-olah sudah menjadi orang baik” Ada Nasihat tentang jadi Polisi di Amerika ini yang cukup menggelitik saya: Jadi Polisi itu itu hanya membutuhkan sebuah kepura-puraan. Menurut si pemberi nasihat, jika memang menginginkan jadi polisi yang selamat selama bertugas di kepolisian, maka pandai-pandailah berpura-pura!

Dari nasihat diatas, saya jadi merenung sedikit tentang kepura-puraan ini. kok kita malah harus berpura-pura ? bukankah pura-pura itu menipu?

Apa iya kalau jadi polisi itu kita harus selalu berpura-pura jadi polisi yang sabar agar Polisi dilihat orang sebagai penyabar. Katanya lagi,  jika polisi mampu bertahan dengan pura-pura sabar selama jadi polisi, maka sabar itu akan menjadi kepribadian kita.., beneran gak ya??

Apa iya kalau jadi Polisi itu harus juga mampu berpura-pura tersenyum dikala masyarakat diluar sana selalu membenci polisi termasuk dikala para polisi itu sedang banyak masalah dan banyak alasan sedih lainnya yang bisa membuat mereka untuk menangis???  Menurut saya; dengan melihat polisi yang selalu tersenyum meskipun apapun yang terjadi, pasti masyarakat akan mengira polisi itu selalu bahagia dan mereka akan senang bergaul dengan polisi yang senang tersenyum (apalagi kalau senyumnya ikhlas, tulusss dari hati).

Seingkali polisi juga harus bisa berpura-pura tegar. Dikala ombak cobaan menerjang terlalu kuat, yang perlu dilakukan hanyalah ”just forget it”. There is no OMBAK masbro, mbaksis! Semua musibah yang kita rasakan Cuma halusinasi. lupakan masalah itu, bungkus dalam plastik dan buang kelaut, tatap masa depan dengan wajah ceria! Hidup itu terlalu indah jika kita ga berpura-pura tegar!

Seringkali juga Polisi itu harus berpura-pura sehat meskipun dikala seribu penyakit mendera fisiknya. Lagipula kalau Polisi sakit, siapa yang perduli?? Paling juga hanya istri dan anak kita. Terus kalau kita sakit, apa boss kita di kantor harus bilang wow gitu..??? Apa masyarakat mau peduli?? Apa kata negara?? Cepat sembuh ya pak,. Wong yang jelas-jelas mati saja sudah dilupakan apalagi yang masih sakit.. Jadi katanya; Polisi itu harus selalu pura-pura sehat terus..


Masih nasihat si temen polisi Amrik ini datang kesaya. 
Ketika jadi anak buah; Jangan lupa untuk berpura-pura bodoh dihadapan pimpinan,, karena itu yang mereka senang). Jangan juga lupa untuk berpura-pura aktif pas pimpinan dihadapanmu, karena kamu pasti dikira sudah kerja (kebayang juga sih kalau ada bos malas-malasan kira-kira apa akibatnya. Jangan juga kalian lupa untuk berpura-pura rajin setiap hari, supaya dapat promosi, dan yang penting jangan lupa untuk berpura-pura respek sama atasan (meskipun kamu ngomongin dibelakang boss).

Ketika kita jadi pimpinan, meskipun tidak peduli dengan anak buah, berpura-puralah peduli.. Ingat nama mereka satu persatu, berpura-puralah peduli hari ulang tahunnya, berpura-puralah peduli kalau dia sakit, berpura-puralah tidak pelit dan uangmu selalu banyak sehingga bisa dibagi dengan anak buah, berpura-puralah tidak pernah marah meskipun kamu pemarah, berpura-puralah berada dilapangan ketika anak buahmu sedang kerja, berpura-puralah selalu tegar meskipun banyak masalah, berpura-puralah kita menjunjung HAM meskipun rasanya ingin membalas dendam kematian anak buah kita yang ditembak penjahat. Dan berpura-puralah bicara teratur di depan media, meskipun rasanya ingin nyemprot wartawan itu pakai bogem mentah..

Apakah Nasihat diatas mengajari kita untuk munafik,.?? Silahkan diinterpretasikan masing-masing.. Bagi saya, sesuatu yang tulus itu jauh lebih baik daripada pura-pura. Meskipun kalaupun kita terpaksa berpura-pura melakukan yang baik-baik seperti yang diatas,, tokh ternyata akhirnya tidak akan dapat pahala akhirat, dan hanya dapat riya’ saja.

Pelaku riya` ini, tatkala di dunia dia ingin mendapatkan pujian & penghormatan dari orang karena ibadahnya, maka pada hari kiamat Allah akan mempermalukannya di hadapan seluruh makhluk dgn menyuruhnya utk mencari pahala amalan kepada makhluk yang dia harapkan pujiannya di dunia. Tidak cukup sampai di situ, setelah Allah Ta’ala mempermalukannya di hadapan seluruh makhluk, Allah Ta’ala langsung mencampakkan para pelaku riya` ini ke dlm jahannam (HR. Muslim no. 1905).

Dunia ini memang panggung sandiwara, tinggal karakter apa yang mau kita mainkan.. Kalaupun kita semua mau berpura-pura baik selalu selama hidup kita, ada satu hal yang tidak bisa kita bermain dengan berpura-pura. Yaitu jangan pernah berpura-pura dalam berIMAN dan berIBADAH.. Padahal; semua perilaku kita akan menjadi ibadah kalau kita tidak berpura-pura..





No comments:

Post a Comment